Pernah merasa sedih??
Depresi, bingung, kecewa, bahkan Galau??
Saya yakin setiap orag pernah merasakan hal demikian. Lantas bagaimana Anda mengatasinya??
Pastilah setiap orang juga memiliki caranya sendiri-sendiri untuk mengatasi masalahnya. Saya pun demikian, saya juga memiliki cara sendiri untuk mengatasi masalah saya, lebih tepatnya cara meringankan beban saya.
Kali ini saya pun akan membahasnya dan sekaligus menceritakan sedikit pengalaman saya bersama teman-teman kuliah saya beberapa hari yang lalu. Saat saya sedang mendapatkan masalah yang membuat saya galau berkepanjangan, saya memiliki dua cara andalan.
Yang pertama adalah menangis. Saat sedih, saya selalu memilih untuk menangis. Memang pada dasarnya, saya ini tergolong perempuan cengeng. Mudah sekali air mata keluar, seakan-akan persediaan air mata saya saking banyaknya, sampai-sampai untuk mengeluarkan air mata tidak tanggung-tanggung. Baik saat bahagia, maupun saat sedih. Menangis memang salah satu cara yang tepat untuk meluapkan kesedihan. Dengan menangis, beban yang saya rasakan berkurang, saya bisa merasa sedikit lega.
Yang kedua adalah berteriak. Mungkin sebagian orang berfikir itu adalah hal konyol. Tapi tidak bagi saya, justru berteriak adalah cara ampuh untuk meluapkan apa yang sedang saya rasakan, terlebih saat saya gundah gulana.
Jadi menangis dan berteriak adalah dua cara yang menurut saya ampuh untuk mengatasi kesedihan, khususnya bagi pribadi saya.
Pengalaman saya, lebih tepatnya pengalaman saya bersama teman-teman saya terjadi beberapa hari yang lalu, yaitu hari Senin, 20 Maret 2012 setelah melakukan pemotretan edisi foto ijazah. Saat itu, teman saya sedang sedih, yang bisa dibilang galau tingkat akut. Saya berinisiatif untuk mengajak dia dan beberapa teman lain pergi ke taman belakang gedung, karena tempat tersebut sepi, asri, dan cocok untuk meluapkan kesedihan. Ya, saya mengajak teman saya untuk berteriak sekencang-kencangnya. Saya meminta teman saya untuk mengeluarkan segala unek-uneknya dengan berteriak. Awalnya dia kesulitan, tapi kelamaan dia bisa berteriak kencang. Dan sepertinya usaha saya berhasil. Teman saya yang pada awalnya sering melamun dan murung, setelah berteriak dia bisa tersenyum dan lebih bersemangat. Betapa senangnya saya bisa melihat teman saya kembali bangkit.
Saya berharap teman saya bisa menyudahi kesedihannya, kegalauannya, kemurungannya, dan bisa bangkit seperti sedia kala. Bisa tersenyum, tertawa, dan tentunya konsetrasi kuliah, mengingat kuliah kami tinggal beberapa bulan menuju kelulusan.
Amin.
Semangat kawan!!!
Yups, menangis dan berteriak adalah dua teknik dari sekian banyaknya teknik yang dapat mengatasi kesedihan dan kegalauan.
Gak percaya??? Try It!! :D